Oktober 11, 2012

Nikotin pada rokok


Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotin berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun. Nikotin merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotin memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.

Nikotin dapat membahayakan dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml.Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi.

Nikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemuadian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal sebagai biphase effect. Sialnya, semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan kita gunakan.

Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon "Fight or Flight". Hal-hal yang dialami saat menghirup nikotin adalah :

* Detak jantung yang sangat cepat 
* Meningkatnya tekanan darah 
* Tarikan nafas yang berat dan cepat 

Saat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Inilah alasan kenapa saat merokok, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai perokok yang berbadan kurus dibandingkan perokok yang kelebihan berat badan. 

Dalam jangka panjang, Nikotin dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, mengakibatkan si perokok, walaupun sudah lama berhenti merokok, sangat rentan terhadap serangan jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. 

Di dalam otak, sebagai respon terhadap Nikotin, otak akan memerintahkan tubuh untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah senyawa protein yang lebih tepat disebut sebagai body’s natural pain killer. Struktur kimia Endorphin tidaklah jauh berbeda dengan painkiller kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat membuat seseorang merasa relaks dan euphoria. Terkadang, merokok (endorphin) dapat menstimulus sex anda. Contohnya, saya teringat saat nge-date. Tiba-tiba si cewek meminta rokok. Alasannya, ia merasa lebih hot dan panas saat melakukan hubungan sex sambil menghisap rokok. 


Bagaimana proses nikotin dapat mempengaruhi sistem saraf pusat  bagi seseorang yang menghirup ataupun yang mengkonsumsinya ??

Balassss ya teman-teman ………

10 komentar:

  1. Pengaruh nikotin terhadap saraf pusat dan perilaku antara lain meningkatkan kewaspadaan, mengurangi ketegangan mental pada waktu stres, meningkatkan daya ingat jangka pendek, memperpendek waktu reaksi, mengurangi rasa lapar serta menigkatkan perhatian. Efek nikotin dalam kenikmatan dan menimbulkan kecanduan akibat dari rangsangannya terhadap saraf pusat yaitu otak. Di otak nikotin menempati reseptor kolinergik nikotinik. Di dalam otak terdapat area yang disebut sebagai Brain Pleasure System. Jika reseptor di area otak tersebut dirangsang oleh nikotin, akan timbul rasa nikmat dalam waktu tertentu. Setelah rasa nikmat berkurang, seseorang akan kembali menghisap rokok. Pada seorang perokok bagian otak ini akan terus dirangsang sehingga menimbulkan ketagihan jika kadar nikotin dalam darah rendah. Tentu saja rasa nikmat ini juga dipengaruhi selera individu terhadap berbagai racikan rokok pada berbagai merk rokok.

    Sebenarnya Nikotin merupakan racun yang bertindak langsung ke otak,merusak pemikiran dan tubuh. Apabila anda merokok , anda akan tergantung kepada nikotin . Tanpa rokok ,anda mengalami gejala-gejala yang kurang enak misalnya anda mungkin :
    - Merasa cepat marah, hampa atau geram.
    - Cemas atau gelisah.
    - Stres dalam bekerja.

    BalasHapus
  2. Selain tubuh, nikotin juga mengakibatkan kerusakan pada otak. Otak terdiri atas jutaan neuron atau sel yang mentransfer informasi ke seluruh sistem saraf.
    Antara dua neuron terdapat sinapsis, di mana informasi ditransmisikan. Neuron melepaskan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang mengikat sel neuron lain sehingga membentu jalinan.
    Di otak, nikotin mengikatkan dirinya ke subset neuron yang biasanya mengikat asetilkolin neurotransmitter.
    Hal tersebut akhirnya menghalangi neuron mentransmisikan pesan-pesan yang berkaitan dengan gerakan otot dan tingkat energi.
    Ketika nikotin memblok reseptor tersebut, tubuh akan melepaskan lebih banyak asetilkolin dalam upaya untuk menemukan sinapsis antar neuron.
    Asetilkolin yang berlebih lantas membuat otak melepaskan neurotransmitter lain yang disebut dopamin yang mengontrol pusat kesenangan/kenyamanan pada otak.
    Peningkatan kadar asetilkolin membuat orang merasa lebih waspada, sedang peningkatan dopamin membuat seseorang merasa rileks.
    Tingginya tingkat asetilkolin dan dopamin menjadi sinyal bagi otak untuk melepaskan endorfin dan glutamat.
    Endorfin menghasilkan perasaan senang atau rileks sedangkan glutamat merekam sensasi rileks ini sehingga mendorong penggunaan lebih lanjut yang ujungnya menyebabkan kecanduan nikotin.[]

    BalasHapus
  3. Nikotin (C10H14N2) merupakan senyawa organic alkaloid, yang terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan Oksigen. Konsentrasi Nikotin sekitar 5% per 100 gram berat tembakau. Menurut Sitepoe (2000), Nikotin bisa terakumulasi di dalam hati, ginjal, lemak dan paru-paru. Nikotin bersifat toksik terhadap jaringan syaraf, juga dapat menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan. Denyut jantung bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah, dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer.
    Efek nikotin pada system saraf pusat
    Bagi sistem saraf pusat, nikotin diterima oleh reseptor asetilkolin nikotinik yang kemudian membaginya ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasakan rasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya, perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan serotonin. Meningkatnya serotonin menimbulkan rangsangan senang sekaligus mencari rokok lagi. Efek dari tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya rangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor.

    BalasHapus
  4. Tembakau merupakan tanaman yang dapat menimbulkan adiksi karena mengandung nikotin dan juga zat-zat karsinogen serta zat-zat beracun lainnya. Setelah diolah menjadi suatu produk apakah rokok atau produk lain , zat-zat kimia yang ditambahkan berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan tubuh serta kanker. Tembakau mengandung kurang lebih 4000 elemen – elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada tembakau adalah tar, nikotin, dan CO. Selain itu, dalam sebatang tembakau juga mengandung bahan – bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya (Gondodiputro, 2007). Zat – zat beracun yang terdapat dalam tembakau antara lain...

    BalasHapus
  5. Pengaruh Nikotin pada Otak

    Selain tubuh, nikotin juga mengakibatkan kerusakan pada otak. Otak terdiri atas jutaan neuron atau sel yang mentransfer informasi ke seluruh sistem saraf.

    Antara dua neuron terdapat sinapsis, di mana informasi ditransmisikan. Neuron melepaskan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang mengikat sel neuron lain sehingga membentu jalinan.

    Di otak, nikotin mengikatkan dirinya ke subset neuron yang biasanya mengikat asetilkolin neurotransmitter.

    Hal tersebut akhirnya menghalangi neuron mentransmisikan pesan-pesan yang berkaitan dengan gerakan otot dan tingkat energi.

    Ketika nikotin memblok reseptor tersebut, tubuh akan melepaskan lebih banyak asetilkolin dalam upaya untuk menemukan sinapsis antar neuron.

    Asetilkolin yang berlebih lantas membuat otak melepaskan neurotransmitter lain yang disebut dopamin yang mengontrol pusat kesenangan/kenyamanan pada otak.

    Peningkatan kadar asetilkolin membuat orang merasa lebih waspada, sedang peningkatan dopamin membuat seseorang merasa rileks.

    Tingginya tingkat asetilkolin dan dopamin menjadi sinyal bagi otak untuk melepaskan endorfin dan glutamat.

    Endorfin menghasilkan perasaan senang atau rileks sedangkan glutamat merekam sensasi rileks ini sehingga mendorong penggunaan lebih lanjut yang ujungnya menyebabkan kecanduan nikotin.[]
    terkait

    Tips Bahaya Merokok: Efek Negatif Nikotin pada Paru-paru
    Tips Bugar Sehat: Fakta & Informasi Soal Kecanduan Nikotin
    Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan Overdosis Nikotin
    Tips Anti Merokok: 4 Cara Membersihkan Nikotin dari Tubuh
    Tips Anti Rokok: Membersihkan Noda Nikotin pada Bibir & Gusi
    Tips Sehat: Efek Buruk Merokok untuk Kesehatan Jantung!
    Tips Berhenti Merokok: 16 Fakta Merugikan Tembakau
    Bahaya Merokok: 5 Efek Negatif Merokok pada Wanita

    Tags: Adiktif, merokok, Neuron, nikotin

    Kategori: Kesehatan
    « Tips Anti Merokok: 4 Cara Membersihkan Nikotin dari Tubuh
    Tips Anti Rokok: Membersihkan Noda Nikotin pada Bibir & Gusi »
    kategori

    Budaya
    Bugar & Fit
    Buku dan Film
    Elektronik
    Fashion
    Gaya Hidup
    Griya
    Hobi
    Internet & Komputer
    Iptek
    Karir
    Kecantikan
    Keluarga
    Kesehatan
    Keuangan
    Makan & Minum
    Manusia
    Musik
    Otomotif
    Pengembangan Diri
    Ragam
    Sehat Alternatif
    Sejarah
    SEO
    Taman & Kebun

    populer

    Tips Kulit Cantik: 4 Tips Efektif Mengecilkan Pori-pori Wajah
    Tips Herbal: Menghilangkan Jerawat dan Bekasnya dengan Madu
    Tips Anti Anemia: 9 Makanan Sumber Zat Besi untuk Anemia
    Tips Memanjangkan Rambut: 7 Tips Agar Rambut Cepat Panjang
    Tips Kecantikan: 9 Tips agar Wajah Mulus Bebas Jerawat
    6 Tips Mengobati Gusi Bengkak

    terkini

    Ketahui Ciri Fisik, Perilaku & Kebiasaan Makan Alligator
    Fakta & Informasi tentang Kapal Induk USS George Washington
    USS Enterprise: Kisah Kapal Induk Bertenaga Nuklir Pertama
    Sejarah Kapal Induk dari Perang Dunia I hingga Era Modern
    Ganggang Volvox: 11 Karakteristik & Cara Reproduksinya
    Ganggang Diatom: Klasifikasi, Fakta & Pengendaliannya


    Sumber: http://bumbata.com/9657/tips-anti-merokok-efek-negatif-nikotin-pada-tubuh-dan-otak/#ixzz293WZ1oUi

    jangan lupa koment blog aku juga ya, tonymayouw.blogspot.com
    ^^

    BalasHapus
  6. Di dalam otak, nikotin merangsang pelepasan zat kimia yang disebut Dopamin, yang memberikan sensasi perasaan senang dan tenang.
    dopamin adalah salah satu sel kimia dalam otak berbagai jenis hewan vertebrata dan invertebrata, sejenis neurotransmiter (zat yang menyampaikan pesan dari satu syaraf ke syaraf yang lain) dan merupakan perantara bagi biosintesis hormon adrenalin dan noradrenalin. Dopamin juga merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus.
    Dopamin yang berlebihan dapat menyebabkan skizofrenia dan bila kekurangan dapat menyebabkan penyakit parkinson.

    BalasHapus
  7. Nikotin mempengaruhi otak dengan
    mengikat resptor-reseptor yang
    merasang pengeluaran banyak
    neurotransmiter, termasuk dopamin
    dan acetilkolin, dan dengan
    demikian memudahkan penyebaran
    sinyal-sinyal diantara sel-sel otak.
    Nikotin mempengaruhi kimiawi
    otak dan sistem saraf pusat
    sehingga dapat mempengaruhi
    suasana hati dan sifat perokok.
    Ketika rokok disulut, terjadi
    pembakaran tidak sempurna
    yang menghasilkan sejumlah
    bahan kimia dalam asap rokok,
    diantaranya sianida, benzena,
    formaldehida, metanol, gas
    karbit (untuk mengelas), dan
    amonia. Asap rokok juga
    mengandung gas nitrogen
    oksida dan karbon monoksida
    yang beracun.
    Di dalam otak, nikotin merangsang
    pelepasan zat kimia yang disebut
    Dopamin, yang memberikan sensasi
    perasaan senang dan tenang. Namun,
    sensasi ini hanya berlangsung singkat.
    3. Dalam waktu 1-2 jam, tingkat
    Dopamin seketika turun drastis,
    sehingga otak akan memberikan
    respon dan dorongan untuk merokok
    lagi. Semakin banyak nikotin yang di konsumsi, semakin tinggi juga
    risiko terkena penyakit-penyakit
    akibat rokok. Hal ini dikarenakan
    nikotin dapat terakumulasi di dalam
    hati, ginjal, lemak dan paru-paru.

    BalasHapus
  8. Nikotin adalah salah satu obat yang paling sering disalahgunakan lewat rokok. Selain berbahaya, nikotin merupakan salah satu obat yang sering jadi candu. Mengapa orang bisa ketagihan? Apa bahayanya?

    Perjalanan nikotin yang dilepas dari rokok itu terbilang sangat cepat. Dari paru-paru hingga mencapai otak hanya memakan waktu tujuh detik lamanya. Sesampainya di otak nikotin akan merangsang pelepasan dopamin, yakni zat dalam saraf yang berperan menghadirkan rasa bahagia. Nikotin menstimulasi produksi dopamin secara berlebihan, membuat tubuh terasa rileks.

    Bahayanya, ketika konsentrasi dopamin menurun, orang bisa merasa gelisah. Ujungnya, ia merokok agar kembali santai. Lama-kelamaan tubuh akan meminta asupan nikotin dengan kadar makin meningkat.

    Oleh karena itu, seorang perokok akut yang ingin berhenti harus melakukannya dalam proses bertahap. Jika tiba-tiba saja menghentikan konsumsi rokok, ia pasti akan mengalami efek balikan (withdrawal effect), karena tubuhnya berontak.

    Kecanduan nikotin mulai terjadi setahun pertama seseorang mencoba bereksperimen dengan rokok. Umumnya kondisi ini paling banyak dimulai di masa awal sekolah menengah, yakni pada usia 13 hingga 14 tahun.

    Sebagai obat murni, nikotin punya efek samping pada kesehatan. Zat ini menaikkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, juga mempercepat memburuknya berbagai penyakit. Saat bergabung dengan zat-zat kimia lain yang terdapat di dalam rokok, nikotin semakin berbahaya karena dapat menimbulkan banyak kerusakan bagi seluruh organ tubuh. Ketika sebuah rokok dibakar, dihirup, dan diisap, ratusan senyawa kimia yang berisiko besar terhadap gangguan kesehatan dihasilkannya.

    Rokok menyebabkan kerusakan pada semua jaringan, terutama paru-paru, tenggorokan, dan perut. Penyakit jantung, serangan stroke, dan kerusakan paru-paru yang jadi penyebab kematian perokok.

    Baru-baru ini, para ilmuwan mendapati kalau efek merusak merokok terjadi seketika, dalam hitungan menit saja.
    http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/01/bahaya-candu-nikotin

    BalasHapus
  9. menujrut saya, Nikotin adalah salah satu zat addiktif yang berbahaya. Zat ini memenuhi dua efek sekaligus:
    1. Psikologis – Seseorang perokok, karena ketagihan, tetap akan merokok dan merokok, walaupun sangat tahu akan bahaya merokok bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
    2. Fisiologis – Para ahli syaraf menyatakan, karena merokok men-stimulus system syaraf sehingga si perokok merasa nyaman dan relax, maka si perokok akan mengulanginya lagi dan lagi demi mendapatkan perasaan nyaman tersebut
    Sialnya, efek Nikotin berbanding lurus dengan dosis yang digunakan. Setelah beberapa lama merokok, seseorang akan melewati batas toleran, artinya, jika sebelumnya butuh 1 batang rokok perhari untuk merasa nyaman, maka, setelah merokok selama satu bulan, ia akan membutuhkan 2 batang rokok per hari untuk merasakan kembali perasaan nyaman tersebut dan bertambah di bulan berikutnya.

    Lantas, apa yang terjadi, saat seorang perokok tiba-tiba berhenti merokok seketika? Saat mengkonsumsi Nikotin, fungsi otak dan tubuh akan berubah, beradaptasi sebagai kompensasi atas adanya efek yang ditimbulkan oleh Nikotin. Sebagai contoh, otak akan beradaptasi, memperbanyak atau mengurangi jumlah sel syaraf reseptor akibat dari adanya Nikotin. Saat berhenti merokok, efek fisiologis ini tetap tertinggal dalam otak. Akibatnya, tubuh (otak) bereaksi dan tidak bisa berfungsi dengan baik selayaknya ketika Nikotin masih berada dalam tubuh. Umumnya, seseorang yang mencoba berhenti mengkonsumsi Nikotin, akan mengalami gejala berikut:

    * Irritabilitas, biasanya menjadi lebih sensitif dan mudah marah
    * Gampang cemas dan merasa depresi
    * Dan tentu saja, kebutuhan yang amat-amat sangat terhadap Nikotin

    Dalam beberapa bulan pertama sejak berhenti mengkonsumsi Nikotin (baca: merokok), gejala dan efek fisiologis akan berkurang sedikit demi sedikit. Namun, bagi seorang perokok, satu hari tanpa rokok, ibarat tertusuk jarum neraka. Itulah mengapa, hanya kurang dari 3% yang berhasil untuk benar-benar tidak merokok lagi.

    Tidak perlu diperdebatkan lagi, dari tinjauan kesehatan, merokok memiliki lebih banyak sisi negatifnya, seperti dapat menimbulkan kanker paru-paru dan emphysema Emphysema adalah kerusakan kronis pada kantung udara di paru-paru (alveolus), dimana kantung-kantung tersebut membesar dari ukuran normal sehingga menjadi kurang fleksibel. Akibatnya, menarik nafas menjadi lebih sulit dan paru-paru pun rentan terhadap infeksi. Satu puntung rokok, mengandung puluhan zat berbahaya. Dan Nikotin bersama zat-zat lainnya tersebut, sangatlah bersifat karsinogenik.

    Jadi, jika memang tidak bisa berhenti merokok, maka ada baiknya berhati-hati. Setidaknya, janganlah merokok di tempat umum atau di depan orang banyak dan anak-anak. Jika anda tidak peduli dengan diri sendiri, setidaknya, pedulilah terhadap orang-orang di sekitar anda yang sangat anda cintai.

    BalasHapus
  10. Jika seperti itu, bagaimana cara kita menentukan kadar nikotin pada asap rokok ????

    BalasHapus