Oktober 11, 2012

Flavonoid dari kulit buah mahkota dewa


Saat ini obat tradisional semakin diminati oleh masyarakat, banyak orang  yang beralih ke pengobatan herbal. Hal ini dikarenakan obat tradisional dianggap memiliki toksisitas yang rendah dan ketersediaannya di lingkungan sekitar sehingga memudahkan untuk memperolehnya.
Salah satu bahan alam yang sering digunakan untuk pengobatan herbal yaitu mahkota dewa. Buah mahkota dewa telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Masyarakat mengenal buah mahkota dewa dengan beberapa sebutan seperti Makuto Rojo, Makuto Ratu, Obat Dewa, Pau (obat pusaka) atau “Crown of God”. Mahkota dewa dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit karena mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan polifenol.Alkaloid berfungsi sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir racun-racun di dalam tubuh. Saponin menjadi sumber anti-bakteri dan anti-virus,  meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, dan   mengurangi penggumpalan  darah. Flavanoid dapat melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah,    mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner, mengandung anti-inflamasi (anti-radang), berfungsi sebagai anti-oksidan,   membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan dan  polifenol berfungsi sebagai anti-histamin (anti-alergi). Mahkota dewa dipercaya dapat mencegah dan membantu proses penyembuhan berbagai macam penyakit antara lain tekanan darah tinggi,  meningkatkan vitalitas bagi penderita diabetes, kanker (zat damnacanthal : menghambat pertumbuhan sel kanker), asam urat, liver, alergi, ginjal, jantung, berbagai macam penyakit kulit, mengatasi ketergantungan obat,  rematik, meningkatkan stamina dan ketahanan terhadap influenza serta insomnia. Namun, pada percobaan kali ini hanya bertujuan untuk mengisolasi senyawa flavonoid yang terkandung dalam serbuk kulit mahkota dewa.

Bagaimana cara mengekstrak senyawa flavonoid pada mahkota dewa ??
Balasss ya teman-teman....

4 komentar:

  1. Tahap awal: uji dahulu sedikit sample dengan extract
    metanolnya dengan reagent gragendorff atau marcuis,
    kalau positif lanjut pd next step
    Tahap dua:
    lakukan ekstraksi dengan pelarut organik (pakai salah
    satu) Ethyl acetat, cloroform, ethanol 90%, atau
    methanol. sesuai dengan tingkat polaritas senyawa.
    Tahap tiga: extract yang sdh kering(bebas solvent)
    lakukan partisi dengan pasangan larutan asam acetat 1
    N /ethyl acetat atau larutan HCL 1 N/ethyl acetat atau
    asam tartat/ethylasetat,...bisa pilih salah satu
    tergantung jenis alkaloidnya. fungsinya membuang
    senyawa2 yang bukan alkaloid,....lakukan beberapa
    kali. Senyawa alkaloidnya larut dalam asam dlm bentuk
    garam.
    Tahap Empat: larutan asam tadi netral kan dengan
    penambahan basa (apa saja) sampai pH 9-10,....senyawa
    alkaloid kembali dlm bentuk naturalnya,......ektraksi
    dengan ethyl acetat atau cloroform,....nah senyawanya
    sekarang larut dlm pelaruhttp://tech.dir.groups.yahoo.com/group/kimia_indonesia/message/2886)t
    organik,.....evaporasi (

    BalasHapus
  2. Menurut saya, cara mengekstraksi Serbuk Buah Mahkota Dewa adalah :
    1. Dibuat larutan BAW 4:1:5 dan BAW 9:2:6 di dalam corong pisah
    2. Ke esokan harinya diambil larutan yang berada di bagian bawah
    3. Disiapkan 4 chamber masing-masing berisi BAW 4:1:5 , BAW 9:2:6, n-heksan, dan methanol
    4. Dimasukan kertas saring kedalam masing-masing chamber dan didiamkan hingga jenuh
    5. Ditimbang 10 gram serbuk buah mahkota dewa
    6. Dimasukan kedalam alat perkolator
    7. Diekstraksi menggunakan pelarut n-heksan 250 mL
    8. Residu diekstraksi lagi menggunakan perkolator dengan methanol 80% hingga jernih
    9. Ditampung n-heksan dan senyawa non polar
    10. Serbuk diambil dan dikeringkan, dilakukan perendaman lagi dengan menambahkan pelarut metanol sebanyak 200mL
    11. Didapatkan sari metanol yang didalamnya terdapat flavonoidnya
    12. Dipekatkan sari methanol menggunakan alat rotary evaporator
    13. Didapatkan ekstrak pekat dan disimpan dalam wadah tertutup
    14. Ditotolkan ektrak pekat pada 4 pelat KLT
    15. Masing-masing pelat dimasukan kedalam chamber yang berisi BAW 4:1:5, BAW 9:2:6, n-heksan
    16. Dideteksi bercak dibawah sinar tampak dan lampu UV 254 nm dan 366 nm
    17. Dicatat warna bercak dan Rf dari setiap pengembang yang digunakan
    18. Ditentukan eluen yang paling baik dan digunakan untuk pemisahan dengan KLT preparatif
    2. Pemurnian Flavonoid menggunakan KLT Preparatif
    1. Dibuat KLT 5X10 cm untuk KLT preparatif dan dibuat larutan BAW 4:1:5
    2. Keesokan harinya, larutan BAW yang bagian jernih diambil
    3. Dijenuhkan dalm chamber besar
    4. KLT preparatif di totolkan ekstrak flavonoid dari baatas bagian bawah
    5. Dimasukkan KLT preparatif kedalam chamber yang sduah jenuh
    6. Setelah spot naik sampai batas atas KLT preparatif dikeringkanb
    7. Bercak yang berwarna kekuningan di kerok dan dilarutkan kedalam metanol
    8. Dilakukan identifikasi menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 300nm
    3. Pembuktian Kemurnian Flavonoid
    1. Dilakukan dengan menggunakan teknik 2 dimensi
    2. Dilakukan pengembangan pada plat KLT 5x5 cm
    3. Ekstrak rutin ditotolkan 1 cm dari tepi bawah kanan
    4. Pengembang yang digunakan adalah pengembang terbaik yang diperoleh dari hasil identifikasi awal
    5. Posisi plat elusi adalah 900 dari batas mula-mula

    BalasHapus
  3. kita ketahui buah mahkota dewa begitu banyak manfaatnya pada fsiologis tubuh khususnya pada kesehatan, tapi disisi lain kita ketahui juga mahkota dewa mengandung racun. nah bagaimana pendapat teman-teman tentang hal itu dan solusi apa yang bisa mengatasi kandungan racun pada mahkota dewa agar aman digunakan sebagai obat-obatan ???
    balasssss ya teman-teman...

    BalasHapus
  4. Hm, Saya akan berusaha untuk menjawab pertanyaan Anda. Untuk mengatasi kandungan racun pada buah mahkota dewa kita dapat mengikuti langkah kerja sebagai berikut:
    1. Petik buah mahkota dewa yang sudah tua atau matang dipanen, lalu pilih buah yang utuh serta bebas dari bekas serangan hama dan penyakit.

    2. Cuci dibawah air mengalir, tanpa mengunakan sabun atau deterjen.

    3. Ambil kulit dan daging buahnya dengan cara diiris tipis. hati-hati saat pengambilan daging buah ini, jangan sampai cangkangnya ikut terambil karena bagian inilah yang beracun. Jemur selama 2-3 hari hingga kering atau beratnya tinggal 10% dari bobot basah. Tujuan pengeringan ini adalah untuk menghilangkan unsur-unsur racun yang terdapat didalamnya.

    4. Jika sudah kering, ambil potongan-potongan buah mahkota dewa tersebut lalu sangrai selama 5 menit diatas api kecil. Warnanya akan berubah menjadi cokelat-kehitaman seperti teh. Tujuan penyangraian ini adalah untuk mematikan bakteri-bakteri yang menempel selama pengeringan.

    5. Masukkan mahkota dewa yang sudah disangrai kedalam panci atau kuali tanah liat, lalu tambahkan air bersih sebanyak 2 gelas. Panaskan panci hingga air dalam panci tinggal setengahnya. Saring air rebusannya dan setelah hangat bisa langsung diminum.
    Semoga bermanfaat.

    BalasHapus